Dinamika Pancasila

Pancasila dan Kehidupan

Pancasila merupakan ideologi bagi Negara Indonesia. Pancasila dikemukakan oleh Ir. Soekarno, pada tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian dikenal sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Isi dari Pancasila sendiri yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi dari Pancasila juga tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 paragraf ke-4. 

Pancasila sebagai ideologi Negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika Negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai penyimpangan pada nilai-nilai aslinya. Bisa juga berupa penambahan atau pengurangan dari makna yang sebenarnya. Hal yang sering membuat hal tersebut terjadi yaitu kebingungan dalam memposisikan Pancasila itu sendiri. Pancasila bukan hanya sekedar ideologi Negara, melainkan sebagai tuntunan, pedoman, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Suku Batak

here.com - Nokia Maps

Suku Batak merupakan suku bangsa asli Indonesia. Berasal dari Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Utara. Daerah asal kediaman Suku Batak yaitu, Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Namun, pada waktu sekarang ini, orang-orang batak juga dapat dijumpai di luar Sumatera Utara, dan jumlahnya pun juga banyak.

Budaya Suku Batak

Seperti yang kita ketahui, orang batak memiliki kekerabatan yang erat, terutama lewat silsilah marga keluarga. Namum, sebenarnya ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan sosiologis, sementara kekerabatan teritorial tidak ada. Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memilki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian (padan antar marga tertentu) maupun karena perkawinan.

Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, seperti Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo, Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak, Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun, Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.

Ulos merupakan pakaian baju adat tradisional batak. Ulos adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang. Benda ini merupakan simbol restu, kasih sayang dan persatuan, sesuai dengan pepatah Batak yang berbunyi: “Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong”, yang artinya jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya maka ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama.

Dalam hal kuliner, Suku Batak memiliki beberapa makanan khas, seperti Natinombur, Naniura, Saksang, dan yang paling terkenal yaitu Arsik. Ada juga bahan yang hampir selalu dijumpai di setiap masakan batak yaitu Andaliman.

Menurut pengamatan saya, orang batak itu memiliki beberapa ciri khas sendiri, seperti contohnya logat berbicaranya, suaranya keras, percaya dirinya tinggi, karena percaya diri dan suaranya keras, biasanya mereka juga mendominasi.

Sebagai info tambahan, banyak penyanyi terkenal di Indonesia yang berasal dari batak, dan untuk masalah suaranya tidak perlu diragukan lagi.

Source
sewakostum.garduseni.com - Pakaian Adat Batak
jejariku.com - Masakan Khas Batak
de-kill.blogspot.com - Budaya Suku Batak
sintongjonatan-jonatan.blogspot.com - Kebudayaan Suku Batak